Yogyakarta menjadi bagian dari wilayah di Indonesia, dengan warisan budaya yang tak ternilai harganya. Dari sekian banyak tradisi yang ada, Patehan jadi sebuah prosesi turun temurun dari Keraton Yogyakarta yang masih tetap lestari sampai saat ini.
Dirunut dari sejarahnya, Patehan merupakan kegiatan untuk menyiapkan minuman bagi keluarga Keraton Yogyakarta, yang dilakukan oleh Abdi Dalem. Kata Patehan diambil dari kata ‘Teh’, dimana minuman tersebut menjadi sebuah kebiasaan sejak ratusan tahun lalu.
Rangkaian prosesi Patehan dimulai dengan para Abdi Dalem yang berarak-arakan menuju ke Gedhong Prabayeksa, kemudian menyajikan teh kepada raja. Pada masa Sultan Hamengku Buwono I-VIII tradisi Patehan secara rutin diadakan dengan para Abdi Dalem yang berjaga penuh sepanjang hari.
Memasuki era pemerintahan Sultan Hamengku Buwono IX, tradisi Patehan mulai dibatasi dengan waktu-waktu tertentu, mengingat dulunya raja sering bepergian dan tidak selalu ada di Keraton Yogyakarta. Oleh karena itu, setiap harinya terdapat dua waktu bagi para Abdi Dalem untuk melakukan Patehan, yaitu pada pukul 06.00 pagi dan 11.00 siang.
Namun seiring berjalannya waktu, Patehan kini tidak menjadi sebuah ritual harian lagi, dan beralih menjadi sebuah seremonial yang dilakukan pada momen tertentu ataupun pada perayaan besar saja. Tak bisa dipungkiri, keberadaan Patehan menjadi salah satu bukti bahwasanya masih ada banyak tradisi-tradisi tempo dulu yang masih terjaga utuh di era modern saat ini.
Daftar Isi
Proses Penyajian Teh dalam Prosesi Patehan di Keraton Yogyakarta
Dalam proses memasaknya, para Abdi Dalem masih menggunakan cara tradisional dengan memakai perapian kayu dan menimba air dari sumur Nyai Jalatunda. Setelahnya, air tersebut dimasak menggunakan ceret berbahan tembaga hingga mendidih. Bahan tembaga dipilih menjadi material ceret karena dipercaya untuk menolak bala dan penetral air.
Tiap minuman yang disajikan oleh Abdi Dalem pun sudah memiliki takarannya masing-masing, sehingga kualitasnya terjaga serta memiliki rasa yang konsisten dalam setiap penyajiannya. Tradisi Patehan merupakan simbol nyata akan keteraturan yang selalu dilakukan oleh Keraton Yogyakarta.
Setiap detail dalam prosesi Patehan memiliki pakem-pakem tersendiri yang harus dipatuhi dan diikuti seksama. Mulai dari tidak mengaduk teh yang ketika diseduh, hingga menggunakan peralatan khusus– Rampadan yang terdiri dari teko, cangkir, cawan, serta sendok.
Dalam satu set Rampadan terdiri dari kopi, air panas, serta air putih. Kemudian, rombongan Abdi Dalem berjumlah lima orang akan beriring-iringan menuju tempat tinggal raja dengan membawa Rampadan serta menggunakan payung kuning sebagai simbol perlindungan.
Berdasarkan makna filosofisnya, Patehan memiliki sebuah esensi tentang penghormatan akan berkat yang diberikan Sang Pencipta, olah rasa, serta menemukan ketenangan ketika meminumnya.
Menikmati Tradisi Patehan dalam Royal Moment di Royal Ambarrukmo Yogyakarta
Royal Ambarrukmo Yogyakarta menjadi satu-satunya hotel bintang lima terbaik di kota ini yang menghadirkan berbagai rangkaian tradisi turun-temurun dari Keraton Yogyakarta, agar bisa dinikmati langsung oleh para tamu.
Sama halnya dengan yang dilakukan Keraton Yogyakarta, akan ada arak-arakan Abdi Dalem yang membawa Rampadan lengkap dengan payung yang berwarna kuning. Tak lupa juga, setiap tamu yang mengikuti prosesi Patehan di Royal Ambarrukmo wajib mengenakan busana adat Jawa yang telah disediakan.
Melalui “Royal Moment”, Royal Ambarrukmo ingin membawa seluruh tamu untuk merasakan bagaimana kehidupan keluarga bangsawan Keraton Yogyakarta di masa lalu melalui aktivitas seperti Patehan, Ladosan Dhahar, Jemparingan, Tari Klasik, dan masih banyak lagi.
Royal Ambarrukmo menantikan Anda untuk bisa menikmati berbagai jamuan dalam Royal Moment, sekaligus menikmati pesona keindahan Yogyakarta dalam sisi lainnya. Jelajahi lebih lanjut tentang Royal Moment dari Royal Ambarrukmo sekarang.
Nantikan beragam informasi mengenai wisata, budaya, akomodasi, hingga acara yang ada di Yogyakarta dan sekitarnya dengan mengikuti Instagram @ambarrukmo, YouTube Ambarrukmo, serta website resmi Ambarrukmo.