The Gateway of Java (TGOJ) Kaping Papat merupakan agenda perjalanan wisata berbasis sejarah dan budaya yang diselenggarakan oleh Ambarrukmo Group untuk memperkenalkan dan mengapresiasi nilai-nilai masyarakat Jawa, khususnya Yogyakarta.
Dalam rangka edukasi dan peningkatan kesadaran tentang kekayaan budaya lokal di Yogyakarta, TGOJ mengajak media dan KOL untuk menjelajahi destinasi wisata Jogja selama empat hari, mulai tanggal 26 Agustus hingga 29 Agustus 2023. Perjalanan The Gateway of Java Kaping Papat dimulai dengan beraktifitas pagi di Minggir, sebuah warung yang menawarkan hasil olahan dan kerajinan warga sekitar di Sendangrejo, Kecamatan Minggir.
The Gateway of Java Kaping Papat, Eksplorasi Setiap Sudut Keindahan Yogyakarta
Pada Hari pertama ini juga peserta diajak untuk mengunjungi ARTJOG 2023, sebuah acara pameran seni rupa tahunan yang telah menjadi bagian penting dari budaya Yogyakarta. Malam harinya peserta diajak untuk menikmati makan malam di Gramm Hotel yang telah dirancang dengan konsep Kelana Lidah Jawa untuk memperkenalkan kuliner otentik Nusantara.
Hari kedua TGOJ dibuka dengan kunjungan ke Mbah Atemo di Prancak Pandes, Bantul, yang juga dikenal sebagai Desa Dolanan Anak. Di tengah perkembangan modern, Mbah Atemo tetap setia menjaga tradisi dan mempertahankan membuat dolanan anak tradisional.
Setelahnya, makan siang di Bumi Langit Institute menjadi momen berharga untuk memahami lebih jauh tentang ruang hidup dan belajar tentang pentingnya saling menghargai antara manusia dan alam. Perjalanan wisata berlanjut dengan coastal trekking Desa Kanigoro yang dirancang untuk menyusuri tujuh pantai di Gunung Kidul yang masih berkaitan erat dengan sejarah Prabu Brawijaya, dimana masyarakat setempat mengembangkan destinasi wisata Jogja melalui event wisata dan kearifan lokalnya.
Hari kedua ditutup dengan makan malam olahan seafood segar dari Pantai Ngrenehan yang disertai tarian khas Desa Kanigoro. Malam ini, para tamu beristirahat di Porta by Ambarrukmo, hotel bintang 3 dari Ambarrukmo.
Hari ketiga dimulai dengan kunjungan wisata edukasi budaya ke Pura Pakualaman adalah Istana Kadipaten yang didirikan pada awal abad 19 M yang sekarang menjadi tempat tinggal Sri Paduka Paku Alam IX beserta keluarganya.
Berlanjut dengan makan siang di warung makan Klangenan, sebuah rumah makan berkonsep angkringan khas Jogja, menjadi pengalaman baru dan menyenangkan untuk para tamu. Perjalanan wisata berlanjut ke Clay Workshop di Buntari Ceramics, yang telah menjadi bagian penting dari seni dan kreativitas Yogyakarta sejak 2014. Hari ketiga The Gateway of Java ditutup dengan makan malam di Bakmi Gandhok dan beristirahat di Royal Ambarrukmo, hotel bintang 5 dari Ambarrukmo.
Hari terakhir dari perjalanan TGOJ kaping papat dimulai dengan cycling tour Kota Baru, yang sekarang menjadi salah satu landmark sejarah dan destinasi wisata Kota Jogja. Event wisata ini dirancang untuk memberikan pemahaman terkait dengan peninggalan sejarah, arsitektur, budaya, dan sosial politik yang ada di Kota Baru.
Setelah itu, sarapan di Pasar Kranggan Yogyakarta untuk memberikan KOL dan media kesempatan merasakan suasana pasar tradisional dan kearifan lokal. TGOJ berlanjut dengan upacara minum teh atau Patehan, sebuah tradisi jamuan khas Keraton di Pendopo Agung Royal Ambarrukmo.
Siang harinya, para tamu mendapatkan kesempatan menikmati Ladosan Dahar, makan siang ala kerajaan yang istimewa, yang dimulai dengan prosesi ‘Jodhang’. Dalam prosesi ini, Abdi Dalem membawa kotak kayu ‘Jodhang’ yang berisi hidangan istimewa. The Gateway of Java Kaping Papat menciptakan pengalaman tidak terlupakan bagi para tamu.