Yogyakarta Art Book Fair (YKABF) dipercaya menjadi salah satu partisipan dalam Index Art Book Fair 2024 di Venezia, Italia pada 12-15 September 2024. Sejak penyelenggaraan edisi pilot pertama mereka di Maret 2024 lalu, YKABF menjadi wadah bagi para penikmat industri literatur independen sekaligus seni untuk menemukan berbagai jenis buku, publikasi, serta lokakarya yang mencakup wilayah Yogyakarta dan beberapa kota lainnya.
YKABF diinisiasi oleh empat penerbit berbasis di Yogyakarta yaitu Petrikor Books, Kunci Copy Station, SOKONG!, dan Pickpockie Books, dengan menyajikan berbagai genre buku serta publikasi. Antusiasme pengunjung yang besar dari Yogyakarta Art Book Fair pada Maret 2024 lalu membuat mereka dilirik menjadikan mereka berhasil terpilih dalam edisi satelit Index Art Book Fair 2024.
Keberangkatan YABKF ke Italia menjadi kesempatan pertama, terutama bagi Indonesia untuk memiliki perwakilan sekaligus turut andil dalam perayaan 10 tahun Index Art Book Fair. Dalam lawatannya ke Venezia, Yogyakarta Art Book Fair membawa berbagai buku dari penerbit, kelompok, dan penulis independen kolektif, dimana publikasi mereka dibawa serta di IABF untuk merepresentasikan Indonesia dari beragam perspektif. Total terdapat 50 terbitan karya dari 20 entitas penerbit dari dalam serta luar Yogyakarta.
“Kami ingin dapat mengenalkan YKABF sendiri sebagai pendatang baru, pelaku penerbitan, dan buku-buku dari Indonesia. Kami juga ingin dapat berjejaring dengan penyelenggara art book fair dari negara lainnya yang sudah lebih dulu terbentuk,” pungkas Daud Sihombing selaku anggota dari Yogyakarta Art Book Fair.
Daftar Isi
Index Art Book Fair 2024 — Satellite Edition
Perhelatan Index Art Book Fair (IABF) merupakan event yang berasal dari Meksiko dan telah berjalan sekitar 10 tahun. Di 2023 mereka melakukan kolaborasi dengan 64 penerbit dari 17 negara yang berbeda, sehingga mampu menarik lebih dari 5 ribu pengunjung dalam satu kali event berlangsung. Sesuai dengan nama yang diusung, ada banyak aktivitas seru yang disuguhkan oleh Index Art Book Fair dari tahun ke tahun.
Pada 2024 ini mereka mengusung tema Satellite Edition dimana menjadi kali pertama penyelenggaraan ini berada di luar Meksiko. Para partisipan yang hadir dalam Index Art Book Fair 2024 menggunakan pendekatan seni rupa untuk memperkenalkan bagaimana kultur budaya negaranya masing-masing. IABF 2024 juga merilis beberapa program seperti diskusi buku, lokakarya, penampilan seni, hingga agenda perilisan buku.
Kelana Lidah Jawa, Bunga Rampai Fiksi Sejarah Kuliner Nusantara
Kelana Lidah Jawa menjadi salah satu buku yang dibawa oleh tim Yogyakarta Art Book Fair untuk ditampilkan di Index Art Book Fair 2024. Buku Kelana Lidah Jawa merupakan buku kuliner pertama dari Ambarrukmo yang berkolaborasi dengan Chef Laire Siwi Mentari yang bergenre fiksi.
Ambarrukmo dan Chef Laire melihat bahwa ada banyak warisan kuliner Nusantara yang memiliki keunikan sejarah, serta patut didokumentasikan menjadi sebuah narasi yang sarat akan cerita. Kehadiran buku Kelana Lidah Jawa diharapkan bisa menjadi sebuah jendela untuk mengenal kekayaan Indonesia bagi para penikmat konten seni-literasi lokal maupun internasional.
Ambarrukmo dan YKABF menyadari bahwa ekosistem seni literasi dalam negeri masih sangat diminati. Sehingga hadirnya Kelana Lidah Jawa mampu merepresentasikan bagaimana kekayaan kultur Indonesia, spesifiknya di pulau Jawa, dalam kacamata kuliner.
Batu Loncatan Yogyakarta Art Book Fair untuk Perkuat Ekosistem Literasi Seni Lokal
Setelah agenda Index Art Book Fair 2024 ini, ada berbagai perhelatan lainnya yang sedang dipersiapkan oleh YKABF. Sebagai wadah banyak lini kreatifitas, Yogyakarta Art Book Fair akan memperluas jangkauannya dengan melakukan kolaborasi ke lebih banyak entitas atau penerbit independen di Yogyakarta hingga nasional.
“Sebenarnya tim YKABF ini di satu sisi menawarkan kebaruan dengan menghadirkan terbitan mandiri dan alternatif, tapi di satu sisi juga kami memetik “manfaat” dari ekosistem yang sudah ada. Kita tahu kalau di Jogja itu seni rupa dan sastranya sudah established. Jadi hal ini justru bisa sejalan dengan rencana kami ke depan,” tambah Daud Sihombing.
Ada harapan besar dari YKABF jika nantinya akan lebih banyak gerakan-gerakan organik untuk menaikkan kesadaran literasi. Sejalan juga dengan bagaimana Ambarrukmo ingin mengambil peran memberdayakan seni maupun budaya dalam berbagai sektor.
Nantikan beragam update mengenai wisata, budaya, akomodasi, hingga event yang ada di Yogyakarta dan sekitarnya dengan mengikuti Instagram @ambarrukmo, YouTube Ambarrukmo, serta website resmi Ambarrukmo.